Rumah tangga lebih harmonis ketika istri memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih rendah.
Apakah Anda kerap membandingkan berat tubuh diri sendiri dengan pasangan? Sebuah penelitian dari University of Tennessee mengklaim bahwa berat badan istri yang lebih rendah dari suami menjadi kunci pernikahan bahagia.
Seperti dikutip dari laman Times of India, penelitian yang dilakukan selama empat tahun tersebut mengungkap bahwa rumah tangga lebih harmonis dengan tingkat kepuasan tinggi ketika istri memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih rendah dari suami.
Para peneliti menyimpulkan bahwa awalnya pria bisa mempertahankan hubungan dan merasa betah di rumah karena telah menemukan pasangan yang lebih ramping. Pria memandang wanita dengan porsi tubuh ideal lebih menarik daripada wanita dengan banyak timbunan lemak. Ini membuat wanita merasa dicintai, lebih percaya diri dan nyaman.
Dalam penelitian ini, mereka melibatkan 169 pasangan menikah terpilih berusia di bawah 35 tahun. Mereka menghitung IMT masing-masing pasangan.
IMT dihitung dari berat badan (kilogram) dibagi tinggi badan kuadrat (meter persegi). Sebagai gambaran, seseorang berbobot 70 kilogram dan tinggi badan 160 sentimeter memiliki IMT 27,4 kilogram per meter persegi. Angka yang Angka itu muncul setelah membagi bilangan 70 kilogram dengan 2,56 meter persegi (1,6 meter x 1,6 meter).
Hasilnya, suami yang memiliki IMT lebih tinggi dari istri lebih bahagia dalam perjalanan pernikahan mereka. Efek yang sama juga terjadi pada wanita. Istri dengan BMI lebih rendah dari suami cenderung lebih bahagia dibandingkan wanita dengan IMT sama atau lebih tinggi dari suaminya.
“Pesan yang perlu diingat dari penelitian kami, bahwa wanita dengan berbagai ukuran tubuh bisa bahagia dengan pernikahan mereka asalkan memiliki pasangan yang tepat. Dan berat badan relatif itu sangat penting, tapi bukan berarti wanita harus menjadi kurus,” ujar penulis studi Andrea Meltzer.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar